I’m about to slay hard with ASUS Zenbook Duo UX8406!

By

“ASUS Zenbook DUO (UX8406) is absolute revolutionary laptop.” – CHIP Magazine Poland

Apa yang Anda rasakan ketika bepergian jarak jauh, tiba-tiba tanpa tersadar, Anda sudah sampai tujuan karena tertidur. Perasaan nikmat setelah bangun tidur dan mengetahui kita melewatkan waktu yang berat di perjalanan dengan tidur adalah favorit saya. Eh, tiba-tiba sampai. Salah satu nikmat terbesar yang diturunkan Tuhan kepada umat manusia adalah tidur nyenyak selama perjalanan jauh.

“I walked with you, once upon a dream.” — Anne Rice and Charles Perrault, Sleeping Beauty (image source: pinterest/@nadineeesteve_)

Begitu pula yang saya rasakan saat mengetahui perkembangan dunia teknologi yang tiba-tiba saja sudah ada laptop dengan dua layar. Rasanya persis seperti saat saya pulang naik mobil dari Provinsi DIY di awal malam, lalu tiba-tiba tengah malam saya dibangunkan karena sudah sampai di rumah saya di Jawa Tengah.

Laptop pertama saya adalah sebuah laptop versi mini, yang saat itu, pada dekade 2010-an, populer disebut netbook. Saya masih ingat ketika itu saya membelinya bersama seorang pengajar saya. Tidak di dalam kota, saya mbelani naik bus ke kota lain untuk menjemput ASUS seri eee PC 1015CX. Kala itu, seri tersebut cukup populer dan banyak digunakan oleh praktisi maupun sekelas pelajar/mahasiswa.

ASUS eee PC 1015cx (from Pinterest/@notebookcheck)

Saat itu adalah perkenalan saya dengan dunia laptop. Ada banyak vendor yang juga cukup populer kala itu, tapi entahlah, saya merasa belinya harus ASUS, tidak mau yang lain. Kayak ASUS nih feel-nya lain aja. Perasaan itu masih menempel sampai sekarang. Buktinya, walaupun saya nggak ngikutin berita teknologi, tapi berita tentang ASUS selalu menarik perhatian saya. Entah karena bikin produk baru yang beda dari yang lain, atau ASUS bikin sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.

Laptop pertama saya, ASUS eee PC 1015CX itu, telah banyak berjasa membantu saya menyelesaikan tugas-tugas kuliah dan skripsi. Laptop itu pernah juga saya gadaikan ketika sedang bangkrut, lalu menjadi alat yang berguna ketika saya membutuhkan peranti untuk menulis.

Alhamdulillah, saya bisa menghasilkan beberapa tulisan serta proyek menulis yang membuat saya mampu membeli sebuah ponsel pintar merek dari Korea Selatan dengan fitur lumayan. Sayang sekali, tak lama setelah ponsel itu terbeli, laptop ASUS saya mengalami masalah karena terjadi benturan sangat keras. Hal itu wajar terjadi pada semua jenis perangkat elektronik, apalagi jika usianya telah lebih dari satu dekade dan digunakan secara intens terus menerus.

Ponsel saya saat ini (from Pinterest/@Mobileogram)

Beberapa bulan setelah itu, saya harus merantau ke kecamatan lain untuk menuntut ilmu nonformal. Laptop itu saya tinggal di rumah. Selama enam bulan lebih, laptop itu tersimpan di lemari. Ketika saya selesai menempuh pendidikan dan kembali ke rumah, betapa terkejutnya saya ketika mendapati laptop itu telah berlayar biru. Sepertinya, fungi telah menginvasi layar monitor laptop saya!

Saya menyerah untuk ngutak-atik laptop tersebut, karena memang bukan ahlinya. Akhirnya, saya melakukan aktivitas produktif seperti menulis hanya menggunakan ponsel saya. Setelah itu, jujur saja semangat menulis saya menurun tajam.

Mengetik dan browsing materi untuk tulisan jelas pekerjaan yang melelahkan. Sementara untuk membuka banyak aplikasi sekaligus tentu amat ribet jika hanya menggunakan ponsel. Apalagi jika ditambah membuka beberapa tab di aplikasi browsing seperti Chrome atau Bing. Bagaikan mencuci baju sebanyak 5 ember besar.

Saya sangat kewalahan!

Tentu saja, siapa yang tidak kewalahan ketika kepala dijejali ratusan ide yang mendesak untuk diwujudkan, sementara di meja hanya ada perangkat Android rilisan tahun 2020 dengan layar 6 inch? Banyak ‘proyek’ alias rencana produktivitas saya yang masih mangkrak atau bahkan berdebu saking magernya saya.

Memang, sih, ada orang-orang tertentu yang bisa mengatasi hambatan dalam keterbatasan. Saya juga ingin bisa setangguh mereka. Tapi jujurly, saya nggak setangguh itu. Saya juga sangat mudah terdistraksi, sementara ponsel adalah sumber distraksi yang mengerikan!

Lalu, di usia-usia saya sekarang, gangguan kesehatan ringan seperti pegal-pegal, mudah lelah, penglihatan yang tak setajam ketika masih kecil, dan berbagai problem khas milenial lainnya, juga kerap datang mengancam kedamaian hidup. Menatap layar ponsel yang kecil untuk bekerja berjam-jam tentu bukan kondisi ideal dalam rangka meroketkan produktivitas.

Dulu, saat laptop mini saya masih sehat, saya sangat rajin membuat karya, baik itu unggahan untuk blog lama saya maupun menulis untuk media. Namun ketika bersenjatakan ponsel saja, produktivitas saya terjun bebas. Ya karena ponsel tidak bisa membagi layar, sementara saya butuh membuka data-data atau file-file lain saat drafting dan editing, baik tulisan maupun video.

Sebagai seorang milenial indiepreneur, yang bekerja dan hanya mengandalkan diri sendiri, tentu saya sangat memerlukan alat bantu yang mumpuni serta setidaknya bisa menjadi partner in crime bagi saya menjalankan proyek-proyek pribadi.

Ya, proyek pribadi saya banyak sekali. Saya belum pernah membocorkannya kepada siapapun karena memang saya orangnya sangat menjaga privasi. But for educational purpose, I will gladly share them here J

Barangkali, sebagai seseorang yang hanya bersenjatakan sebuah ponsel, proyek-proyek ini terdengar utopis atau bahkan tidak tahu diri. Tapi karena saya sudah membaca buku “The Magic of Thinking Big”, saya tidak peduli.

Apa sajakah proyek-proyek pribadi saya tersebut?

Pertama, memiliki media khusus untuk berbagi ilmu dan inspirasi serta motivasi demi peningkatan kualitas kehidupan umat manusia. Media yang dimaksud adalah website, saluran atau portal media sosial dengan beberapa niche pilihan. Saya juga merasa perlu belajar ilmu-ilmu bernilai tinggi seperti digital marketing dan ilmu-ilmu basic di dunia IT. Pada masa sekarang, siapa yang hadir dengan konten keren dan bisa menghasilkan performance yang bagus, dialah yang akan memperoleh hasil yang juga bagus!

Untuk mewujudkan ini tentu saja saya perlu membuat perencanaan sistem konten yang benar-benar rapi. Saya perlu membuat berbagai macam konten yang punya standar kualitas, seperti artikel, buku elektronik, video, dan konten-konten visual lainnya. Pekerjaan yang menyenangkan tapi juga membutuhkan dukungan perangkat yang bisa handle semua tugas tadi dengan tabah.

Kedua, menjalani kegiatan independen di bidang keuangan. Latar belakang saya bukan dari bidang keuangan, tapi saya tertarik dengan investasi dan pengembangan modal. Saya sangat ingin belajar banyak instrumen investasi seperti saham atau ‘investasi’ jangka pendek aktif seperti trading.

Sebuah komputer atau laptop dengan kecepatan pemrosesan data dan layar tambahan yang proper akan sangat membantu saya mencapai tujuan ini.

Ketiga, kegiatan berprofit yang bergerak di bidang perbukuan. Kata seorang mantan reforman ‘98, “Berada di antara tumpukan buku seperti berada di tengah keriuhan pesta.” Saya cukup setuju dengan pernyataan tersebut.

Pinterest/@marilv

Proyek ini adalah impian masa kecil-remaja saya. Ya, dunia buku adalah keajaiban yang penuh romantisme. Saya membayangkan memiliki sebuah publisher buku independen, yang di depannya ada toko buku bergaya vintage, berdampingan dengan sebuah kedai kopi dan toko bunga. Wow, betapa romantisnya!

Keempat, membangun brand merchandise premium. Untuk mewujudkan ini, tentu saya harus membuat banyak riset dan desain. Pemanfaatan AI, keperluan untuk grafis dan visual, sudah pasti solusinya adalah hadirnya peranti yang tangguh, yang akan menyediakan kecepatan dalam melakukan banyak pekerjaan sekaligus, sehingga prosesnya berjalan dengan laju.

Kelima, agenda poliglot dan lapak khusus mengenai kebahasaan. Saya merupakan pecinta bahasa dan kata-kata. Rasanya akan sangat menyenangkan bila bisa menguasai beberapa bahasa dan mampu berkomunikasi dengan banyak orang menggunakan bahasa yang berbeda-beda.

Manfaat menguasai banyak bahasa juga berarti peningkatan kualitas diri, terutama peningkatan kesehatan neuron, dan skill multitasking. Tingkat kepercayaan diri juga akan meningkat karena kita tidak takut untuk berkomunikasi dengan orang lain, mengurangi kesalahpahaman yang biasa terjadi ketika dua pihak tidak saling memahami bahasa masing-masing.

Akan lebih mudah bukan, jika saya menggunakan perangkat yang tepat untuk membantu saya belajar lebih cepat dan efektif?

Keenam, dan lain-lain. Saya tidak bisa menyebutkan semuanya di sini karena masih banyak sekali agenda dan rencana-rencana saya. Pada intinya, agenda saya berkisar pada rencana bisnis, pertumbuhan pribadi, mempelajari beberapa skill baru, dan menyebarkan ilmu melalui konten di media-media terkini.

Dengan membludaknya multi-agenda saya di atas, tentu akan lebih mudah dan efisien jika saya ditemani perangkat komputasi yang berperan seperti partner kerja. Fungsinya untuk meringankan beban kerja saya, mempermudah melakukan banyak kerjaan sekaligus alias multitasking, dengan layar cukup lebar, yang nyaman bagi penglihatan, bobot yang ringan dan kecepatan mesin yang “melesat” layaknya roket.

Saya butuh peranti untuk mendukung saya melakukan percepatan. Saya butuh alat untuk kabur dari stagnasi, dari mutu hidup yang jumud. Untuk itulah saya butuh tenaga sebesar tenaga gerak benda yang bergerak dengan kecepatan kabur atau escape velocity. William Blake (1757-1827), seorang penyair Inggris, menasihatkan untuk segera mengeksekusi ide-ide, karena ide yang didiamkan saja akan membahayakan. Katanya, “Hasrat semata tanpa tindakan akan membiakkan penyakit.”

Berhubung saya orangnya lumayan setia, maka pilihan pertama tentu jatuh pada merek yang sama dengan laptop pertama saya, ASUS. Saya masih ingat ketika saya melakukan unboxing laptop seri eee PC 1015CX itu. Hati saya bergetar membaca tagline ASUS di kardusnya, Inspiring InnovationPersistent Perfection.

Sebuah slogan yang mewakili mindset bertumbuh. Mindset seorang pembelajar dan pemenang sejati, yang memiliki konsistensi dan ketahanan tingkat tinggi, untuk meraih kesempurnaan. Sejak saat itulah saya merasa sejiwa dengan ASUS, sebagaimana saya merasa sejiwa dengan Liverpool FC karena slogannya, “You’ll never walk alone.”

Bagi saya, ASUS juga menunjukkan bahwa sikap-sikap pembelajar semacam itu akan melahirkan inovasi-inovasi berkelanjutan yang penuh kejutan. Tagline terbaru ASUS yang diluncurkan pada 2013, In Search of Incredibles, rupanya semakin mengukuhkan komitmen ASUS untuk menciptakan teknologi komputasi yang makin inovatif dan sempurna, ditandai dengan peluncuran ASUS Transformer Book Trio-nya di tahun yang sama.

ASUS Transformer Book Trio (pinterest/@Tunisianet)

Di tahun-tahun berikutnya, ASUS menjadi produsen perangkat komputasi yang merintis inovasi dalam pembuatan ponsel pintar premium. ASUS Zenfone merupakan bukti bahwa ASUS berani mengulik pasar ceruk kecil dengan elegan dan jitu.

ASUS juga mengembangkan inovasi dengan rilisan produk-produk tercanggih di kelasnya, seperti laptop dan ponsel gaming ASUS ROG (Republic of Game). Inovasi terkini ASUS juga tak kalah mengagumkan, dengan hadirnya laptop seri Zenbook.

ASUS Zenbook 15 (Pinterest/@back_market)

ASUS Zenbook merupakan perwujudan filosofi Zen yang mengakar kuat di wilayah Asia Timur. ASUS Zenbook mengkombinasikan dua prinsip Zen, yaitu Kanso yang berarti “kesederhanaan” (dengan mengeliminasi kekacauan/hal yang kurang perlu) serta Seijaku, yang dimaknai “ketenangan”, “ketentraman”. Dua prinsip ini menghasilkan ASUS Zenbook yang berdesain elegan, tipis, ringan, namun performanya sangat bisa diandalkan, tidak seperti mantan. Mengutip asus.com tentang Zenbook, “Desain yang dihasilkan mematahkan cetakan konvensional dengan keseimbangan antara ketipisan ekstrem dan kinerja ekstrem.”

Tren penggunaan laptop dengan desain minimalis, tipis dan ringan semakin naik selama lebih dari satu dekade terakhir. Selain itu, ada juga tren kebutuhan layar tambahan pada laptop layar tunggal yang juga mulai naik beberapa tahun ke belakang. Banyak pengguna laptop yang kesulitan karena layar tambahan mereka tidaklah portabel. Tentu ribet, bukan, membawa-bawa layar eksternal ketika tidak di rumah/kantor?

Pada 2018, ASUS mulai berinovasi menciptakan peranti laptop layar ganda dengan prototipe Project Precog. Proyek itu juga menjadi salah satu inisiator laptop dengan tenaga AI. Tahun-tahun berikutnya, ASUS meluncurkan Zenbook Pro yang memiliki touchpad berupa layar LED.

Melaju di tahun 2019, ASUS meluncurkan laptop dua layar pertama di dunia, ASUS Zenbook Pro DUO, dengan ScreenPad Plus, atau layar interaktif yang digunakan untuk fungsi-fungsi multitasking dan memberikan pengalaman penggunaan laptop layar ganda.

Pada 2023, ASUS kembali meluncurkan seri terbaru laptop layar ganda mereka yaitu ASUS Zenbook Pro DUO OLED UX8402. Seri ini pun ternyata mendapat sambutan yang baik dari pengguna.

Akhirnya, penyempurnaan inovasi untuk ukuran layar pun dirampungkan, sehingga pada Februari tahun ini, ASUS resmi meluncurkan seri terbaru laptop layar ganda yang diberi titel “ASUS Zenbook DUO UX8406.”

ASUS Zenbook DUO (UX8406) (source: asus.com)

Laptop ini merupakan laptop revolusioner yang hadir dengan dua layar penuh, masing-masing berukuran 14 inci. Dengan desain serta dukungan mesin dan sistem operasi yang mumpuni, ASUS Zenbook DUO UX8406ASUS Zenbook DUO UX8406 akan memberikan pengalaman penggunaan laptop dua layar terbaik!

Inilah, peranti impian para kreator, pebisnis dan pengguna komputer yang menginginkan peningkatan produktivitas hingga dua kali lipat! Sungguh kabar yang sangat menggembirakan dan membuat sumringah bagi para indiepreneur macam saya dengan hadirnya laptop ini.

Betapa tidak? Laptop ini akan memberikan semua fasilitas yang dibutuhkan untuk mewujudkan ide-ide dan agenda-agenda besar para pengguna yang menginginkan peningkatan nyata pada produktivitas mereka.

Mari kita bedah, mengapa laptop ini adalah pilihan terbaik #1 yang akan menjadi teman terkeren dalam bekerja.

Pertama, desain futuristik yang ergonomis.

ASUS Zenbook DUO UX8406 tampak depan (from: asus.com)

Ya, dua layarnya, yang masing-masing berukuran 14 inci adalah salah satu “killing part” andalan dari laptop ini. Dua layar tersebut akan menjadi pendukung utama peningkatan efisiensi dan kemudahan dalam bekerja. Kita bisa melakukan multitasking dengan lebih mulus tanpa harus repot membagi satu layar menjadi dua, seperti yang masih terjadi pada komputer atau laptop-laptop terdahulu.

Jika diaktifkan bersama, maka kedua layar akan memiliki lebar 19,6 inch! Layar sebesar itu tentu saja sudah sangat cukup untuk mengakomodasi pekerjaan seabrek para pengguna. Apalagi, masing-masing layar sudah disenjatai dengan ASUS Lumina OLED 3K 120Hz. Anda tak perlu khawatir dengan kualitas grafis yang ditampilkan. Henry T. Casey, redaktur tekno dari New York, dalam artikelnya di CNN memberikan nilai ekselen untuk keakuratan grafis dan ketajaman warna yang impresif dari laptop ini.

Bobot laptop yang hanya 1,35 kg dan ketebalan 14,6 mm adalah keunggulan lain yang sulit diabaikan. Siapa sangka, dengan ketebalan yang setipis itu dan bobot seringan itu, laptop ini sudah punya dua layar penuh? Sungguh sebuah inovasi yang sangat ahead of the time!

ASUS Zenbook DUO UX8406 yang tampak seperti laptop pada umumnya padahal memiliki dua layar penuh (source: channel.asus.com)

Kedua, fleksibilitas yang sangat memudahkan pengguna dalam memanfaatkan semua fungsi laptop.

Laptop ini bisa disetel menjadi 5 mode penggunaan, sebuah pengalaman yang tidak akan didapat pada perangkat lain! Lima mode penggunaan ini benar-benar akan memanjakan dan membantu selesainya pekerjaan dengan lebih ringkas.

Apa sajakah 5 mode tersebut?

Satu, Dual-Screen Mode

ASUS Zenbook DUO UX8406 mode dual screen aktif (source: channel.asus.com)

Ya, mode inilah yang menjadi ciri khas dan pembeda dari laptop-laptop lainnya. Kita bisa menggunakan kedua layar secara bersamaan, dengan posisi layar atas dan layar bawah. Ada penyangga terintegrasi yang akan menjadi sandaran bagi layar atas, tidak seperti si dia yang enggan meminjamkan bahunya untuk bersandar. Penyangga yang terbuat dari metal itu cukup kuat dan bisa diandalkan biarpun ukurannya tipis dan ringan. Kibor yang detachable juga akan dengan otomatis tersambung melalui bluetooth.

Mode ini akan sangat nyaman digunakan bagi pengguna yang tengah mempelajari sebuah keahlian baru, misalnya coding, belajar bahasa atau editing video. Layar atas kita gunakan untuk menampilkan buku dan video tutorial, atau webinar, lalu layar bawah digunakan untuk mempraktikkan secara langsung pengetahuan baru tadi. Saya yakin, pengguna akan dua kali lebih cepat dalam menguasai keahlian/pengetahuan baru tersebut.

Saat melakukan virtual meeting, kita tidak perlu melakulan penyesuaian tinggi kamera, karena layar atas sudah dalam posisi yang setara eye level. Pengguna tidak perlu khawatir akan terlihat tidak bagus saat harus menggunakan kamera.

Keyboard fisik super tipis dan ringan dari laptop ini juga sangat nyaman digunakan, tidak menimbulkan noise yang barangkali mengganggu, serta irit baterai dan mudah untuk dipasang ke posisi awal jika pengguna hendak pack up laptopnya.

Dua, Desktop Mode

Pengguna tertentu sebagian lebih menyukai layar vertikal. Pengguna bisa menempatkan kedua layar secara berdampingan dalam posisi vertikal yang sejajar. Mode ini tentu akan sangat nyaman jika dipakai untuk coding, browsing sekaligus menulis.

Praktisi trading atau investasi aktif lain juga cocok dengan mode ini. Pengguna bisa memantau laju candle atau grafik stock market di satu layar sambil melakukan transaksi atau pekerjaan lain di layar satu lagi, bahkan mungkin bermain game (?)

Tiga, Laptop Mode

Bagi Anda yang sering bepergian menggunakan pesawat atau mobil, mode ini akan tetap menjamin Anda menjadi produktif meski dalam perjalanan. Cukup dengan menempatkan keyboard di atas layar kedua dan mengaktifkan layar lainnya, maka Anda sudah bisa menggunakan mode ini untuk keperluan produktivitas Anda.

Laptop ini juga dibekali stylus ASUS Pen 2.0 untuk input yang presisi. Pena ini amat mudah digunakan pada layar touchscreen yang telah tersertifikasi VESA DisplayHDR™ True Black 500. Sebuah sertifikat untuk layar dengan kemampuan menampilkan konten HDR dan visual yang lebih nyata.

Empat, Laptop Mode with Virtual Keyboard

Nah, inilah solusi dari ASUS jika Anda enggan menggunakan keyboard fisik. ScreenXpertTM memungkinkan Anda menggunakan keyboard virtual dengan layout penggunaan yang beragam, termasuk touchpad virtual! Anda bisa mengetik dan bekerja dengan lebih nyaman tanpa harus menekan keyboard fisik yang barangkali kurang disukai sebagian pengguna.

Lima, Sharing Mode

Inilah mode yang memungkinkan dua pengguna berbagi layar secara lebih mudah. Buka layar laptop hingga 180o dan aktifkan mode sharing. Kini kedua layar memiliki display sama yang bertolak belakang, sehingga memudahkan pengguna berinteraksi secara langsung dalam layar masing-masing. Ini tentu memudahkan pengguna yang sering bertemu klien atau rekan bisnis.

Kelima mode penggunaan single/dual-screen di atas amat mudah untuk diimplementasikan. Memunculkan keyboard virtual, membagi layar menjadi dua blok atau lebih, sangat mudah diaplikasikan hanya dengan kombinasi beberapa jari dan memanfaatkan teknologi touchscreen.

Kemudahan tersebut tentu memberikan rasa nyaman dan ringkas saat harus menyelesaikan banyak pekerjaan sekaligus.

Alasan ketiga, mengapa laptop ini adalah pilihan nomor satu di kelas dual-screen laptop, ialah kekuatan peranti inti di dalam mesin utamanya.

Intel® Evo™ Edition, sebagaimana kita tahu, adalah standar Intel untuk laptop berperforma tinggi, berukuran ringan, dengan kualitas tinggi. ASUS Zenbook Duo (UX8406) telah dibekali prosesor Intel® Core™ Ultra 7 155H, dengan chip Intel® AI Boost NPU. Dalam perbandingan dengan prosesor terdahulu (Intel Core i7-13700H), yang dirilis oleh versus.com, Intel® Core™ Ultra 7 155H berhasil unggul dengan skor lebih tinggi.

Intel® Core™ Ultra 7 155H memenangkan indikator perbandingan yang berupa kecepatan RAM lebih tinggi, CPU thread yang lebih banyak (mengindikasikan dukungan kerja multitasking yang lebih baik), ukuran semikonduktor yang lebih kecil, Thermal Design Power lebih kecil yang berarti lebih hemat daya, ukuran memori lebih besar, GPU turbo speed juga ditengarai lebih cepat (yang menandakan dapat memacu performa dengan lebih baik).

Sementara itu, dukungan Intel® AI Boost NPU akan menjadi chip AI yang akan berfungsi sebagai akselerasi workload terkait AI. Hal ini tentu sangat bagus untuk para kreator yang banyak memanfaatkan AI seperti membuat outline konten untuk tulisan, video maupun AI generated image.

Untuk fungsi grafis, laptop ini mengandalkan Intel® Arc™ Graphics, chip pemroses grafis terbaru dari Intel yang memberikan detail dan kecepatan terhadap pemrosesan grafis seperti gaming. Chip ini adalah pesaing kuat dari chip grafis yang sudah terlebih dulu mendominasi dari NVIDIA dan AMD. Kesenangan bermain game dengan grafis yang cetar dan menyala tentu menjadi idaman para gamers dan streamers.

Keunggulan Intel® Arc™ Graphics (source: pinterest/@24Happenings)

Kombinasi CPU dengan prosesor Intel® Core™ Ultra 7 155H, GPU dengan Intel® Arc™ Graphics, penambahan unit proses khusus dengan chip AI Intel® AI Boost NPU terbaru yang revolusioner, saya dan Anda tak perlu khawatir performa laptop ini akan “beat drop” biarpun dipakai menjalankan multitasking setiap hari!

Ketahanan daya baterainya pun cukup bagus. Menurut ulasan Bestindotech, laptop ini bisa digunakan selama 8 jam lebih untuk pekerjaan kantor standar. Sementara untuk pekerjaan yang lebih berat seperti video encoding, laptop ini bisa tahan hingga sekitar 6 jam. Bahkan dari ulasan Henry di CNN, laptop ini bisa tahan hingga 10 jam 36 menit untuk video playback di kedua layar.

Alasan keempat, adalah tentang keandalan sistem operasi di dalam mesin ASUS Zenbook DUO (UX8406) untuk memproses ide-ide besar para pengguna.

Hadir dengan sistem operasi Windows 11, ASUS Zenbook DUO (UX8406) juga merupakan laptop berfitur Copilot untuk dukungan AI. Copilot di Windows 11 melengkapi keahlian dan kreativitas pengguna dengan bantuan kecerdasan serta jawaban relevan. 

Selain itu, sudah dilengkapi Office Pre-Installed, agar pengguna bisa nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2021. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya.

Prosesor dan chip AI Intel terbaru dipadukan sistem perangkat lunak Windows 11 adalah bentuk ideal dari sebuah perangkat futuristik yang akan membuat kerja multitasking menjadi lebih mudah dan memungkinkan kinerja yang lebih efisien, serta outcome yang meningkat!

Untuk terhubung atau akses data dengan perangkat lain, laptop ini dilengkapi port USB 3.2 Gen 1 Type A, lalu ada port HDMI 2.1 yang akan menangani transmisi dengan perangkat display audio visual dengan lebih kilat. Lalu ada juga port Thunderbolt, yang memungkinkan transfer data dengan kecepatan hingga 40 Gbps.

Berikut adalah spesifikasi yang sangat mantul dari ASUS Zenbook DUO (UX8406).

Main Spec.

Zenbook DUO (UX8406MA)

CPU

Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H 1.4 GHz (24MB Cache, up to 4.8 GHz, 16 cores, 22 Threads) with Intel® AI Boost NPU

Operating System

Windows 11 Home

Memory

16GB LPDDR5X

Storage

1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 Performance SSD

Display

Dual 14-inch ASUS Lumina OLED, 3K (2880 x 1800) 16:10, 120Hz, 0.2ms, 100% DCI-P3, PANTONE Validated, 600nits, VESA CERTIFIED Display HDR True Black 500, Low Blue Light, Anti-Flicker, Touchscreen with Stylus Support

Graphics

Intel® Arc™ Graphics

Input/Output

1x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4 supports display / power delivery, 1x HDMI 2.1 TMDS, 1x 3.5mm Combo Audio Jack

Connectivity

Wi-Fi 6E(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth® 5.3

Camera

FHD camera with IR and Ambient Light Sensor function, support Windows Hello, support Windows Studio Effect

Audio

Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified

Battery

75WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion

Dimension

31.35 x 21.79 x 1.46 ~ 1.99 cm

Weight

1.39 Kg (laptop)

0.3 Kg (keyboard)

Price

Rp33.999.000

Warranty

2 Tahun Garansi Global dan 1 Tahun ASUS VIP Perfect Warranty

Dengan spesifikasi selengkap dan semutakhir seperti di atas: total ada 16 cores (6 performance cores, 8 efficiency cores, dan tambahan 2 high efficiency cores), RAM yang besar dan memori penyimpanan hingga 1 TB, membuat ASUS Zenbook DUO (UX8406) menjadi laptop dual-screen terbaik di dunia! Laptop premium REAL dual-screen pertama yang akan membawa kemudahan dan perubahan nyata bagi penggunanya.

Spesifikasi lengkap ASUS Zenbook DUO  UX8406 (source: Youtube ASUS)

Spek laptop yang luar biasa bisa saja menyebabkan temperatur perangkat cepat naik. Untuk menjamin pengguna tetap nyaman menggunakan laptop ini, ASUS menyediakan advanced cooling system solid berupa dua cooling fan dengan suara amat minim bahkan silent, dan sistem penyebar panas antara motherboard dan panel OLED di layar kedua.

Setelah proses panjang selama lebih dari 6 tahun, ASUS Zenbook DUO (UX8406) resmi hadir sebagai bentuk kesempurnaan bagi mereka yang membutuhkan kinerja tanpa kompromi dan kreativitas tanpa batas. Dengan desain inovatif dan fitur futuristik, laptop ini bukan hanya sebuah peranti, melainkan partner yang akan menginspirasi setiap langkah menuju kesuksesan. ASUS Zenbook DUO (UX8406) menjadi the incredible and perfection yang sejak 2013 dicari-cari oleh ASUS.

Berinvestasi pada laptop ini saya rasa merupakan pilihan cerdas tanpa kekhawatiran akan merugi. Mari menghitung bagaimana laptop ini bukanlah sebuah investasi yang akan membuat boncos. Ini hanya hitungan kasar saja, dengan asumsi, performance atau kinerja pengguna dan kondisi pasar juga stabil.

Laptop ini dibanderol dengan harga Rp 33.999.000. Katakanlah, Anda memiliki usaha/bisnis/aktivitas yang profit/pemasukannya dua digit, atau mendekati dua digit sebulan. Lalu jika Anda menggunakan laptop ini, yang kemungkinan besar produktivitas juga akan meningkat hingga dua kali, maka pendapatan atau profit yang akan Anda peroleh kemungkinan juga bisa meningkat hingga 200%.

Dalam 1-3 bulan, probabilitasnya besar, bahwa Anda sudah bisa mengganti biaya investasi untuk laptop ini. Outcome akan naik berkat performa yang lebih dulu membaik, yang tentu, juga semakin berkualitas! Nilai guna laptop ini, adalah lebih besar dari harga beli yang Anda keluarkan. Hal itu ditilik dari bagaimana visi utama ASUS dengan menghadirkan laptop berspesifikasi dewa ini, ialah tidak lain dan tidak bukan untuk membantu tingkatkan produktivitas pengguna (yang final goal-nya adalah memberikan dampak nyata pada nilai ekonominya).

Tagline Let’s DUO it bukan sekadar berfungsi untuk highlight keunggulan dua layar penuhnya, tapi juga sebagai simbol dari semangat produktif untuk melipatgandakan outcome hingga dua kali!

Laptop ini pun sangat sejiwa dengan semangat kaum muda milenial atau gen Z yang kian mengedepankan/memilih hal-hal ringkas tapi efisien. Kaum muda seperti saya dan beberapa dari Anda tentu butuh perangkat keren untuk menjadi partner yang akan membantu meningkatkan kualitas diri dan mewujudkan mimpi-mimpi. We need to SLAY in every step we take!

Maka, dengan penuh percaya diri saya berani katakan, I’m about to slay hard with this ASUS Zenbook DUO (UX8406)!

 

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai